Jumat, 06 Januari 2012

Love Dance in weeding



A dance that depicted the love often was staged in the weeding party. ones aim was to entertain the guests , also to symbolize the couple has eternal love like the leading figure who was danced.
One of the dances had the love theme that often was staged in the wedding, especially in Malang - East Java was the "KARONSIH" dance. "Karon" is Javanese word means "together". "Asih" meant "to love each other".


The dance "karonsih" symbolizes the figure of Raden Inukertapati or Panji Asmara Bangun and Dewi Sekartaji or Princess Galuh Candra Kirana.the dance tells that Dewi Sekartaji went out of the palace to look for his husband who for a long time has roamed whether where. In this search, the princess until lost hope. Finally both of them met. Dewi Sekartaji felt irritated and angry because the husband went so long time without saying goodbye. With his persuasion, Inukertapati had finally succeeded in calming his wife's anger, Dewi Sekartaji. both of them loved each other .Raden Inukertapati or Panji Asmara bangun and Dewi Sekartaji or Galuh Candra Kirana as the symbol of the eternal love that was not separated.
many of stories or the legend about Panji Asmoro Bangun and Sekartaji, despite both of them were jumped at the barrier and the disturbance but both of them always could be together,for example the story of Ande ande Lumut,the gold snail etc. The "Karonsih" dance was danced with the movement of the Surakarta style, was created by the father Maridi.
In fact still many dances with the theme of the love, such as; gatutkoco Sekar, enggar enggar, Beksan Endah, but karonsih was the most often asked for in the wedding, especially in the area Malang East Java.



Sebuah tarian yang menggambarkan cinta kasih sering dipentaskan di acara pernikahan.salah satu tujuan dipentaskannya tarian ini selain untuk menghibur para tamu undangan, juga untuk melambangkan mempelai berdua supaya cintanya abadi seperti tokoh yang ditarikan.
Salah satu tarian bertema percintaan yang sering dipentaskan di acara pernikahan, khususnya di Malang - Jawa Timur adalah tari "KARONSIH"."karon" dari bahasa Jawa berarti berdua. "asih" berarti saling mengasihi.
tari "karonsih" ini menggambarkan tokoh Raden Inukertapati atau Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana.Dalam tarian diceritakan bahwa Dewi Sekartaji keluar istana untuk mencari suaminya yang telah lama mengembara entah kemana. Dalam pencarian tersebut sang Dewi sampai putus asa. Akhirnya keduanya bertemu. Dewi Sekartaji merasa jengkel dan marah karena sang suami pergi begitu lama tanpa pamit. Dengan rayuannya, Panji Inukertapati akhirnya berhasil meredakan amarah istrinya, Dewi Sekartaji.Dan keduanya berkasih kasihan.Raden Inukertapati atau Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana sebagai simbol cinta abadi yang tak terpisahkan.


Banyak sekali cerita atau legenda tentang Panji Asmoro Bangun dan Sekartaji, meskipun keduanya diterpa rintangan dan gangguan tetapi keduanya selalu bisa bersatu,misal cerita ande ande lumut, keong emas dll.
Tari Karonsih ditarikan dengan gerak gaya surakarta, diciptakan oleh bapak Maridi.
sebenarnya masih banyak tari dengan tema percintaan lainya misal gatutkoco sekar, enggar enggar, lambang sih ato beksan endah, tetapi karonsih paling sering diminta di acara pernikahan khususnya di daerah Malang Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar